Selamat Hari Pasar Modal Indonesia! Sebeagian besar di Indonesia mengenal istilah pasar modal. Nah, mungkin bagi mahasiswa jurusan manajemen ataupun akuntansi tidak asing lagi dengan istilah tersebut. Semua orang pasti ingin merdeka secara finansial, namun untuk menuju impian itu perlu kita ketahui pengertian dan sejarah dari pasar modal Indonesia seperti apa.
Sejarah Hari Pasar Modal Indonesia
Mengutip dari BEI, secara historis pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC. Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada periode 1956 – 1977 kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi pasar modal tidak dapat berjalan dengan seharusnya.
Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada 10 Agustus 1977. Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto. Bursa Efek Jakarta berjalan dibawah Badan Pelaksana Pasar Modal (sebelum berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal, BAPEPAM). Maka, setiap 10 Agustus diperingati sebagai hari ulang tahun pasar modal Indonesia. Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan PT Semen Cibinong yang go public sebagai emiten pertama. Beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah.
Pengertian Pasar Modal
Pasar modal bisa menjadi salah satu alternatif berinvestasi dengan pilihan yang beragam. Sayangnya, alternatif investasi ini masih asing untuk masyarakat. Kesan sulit dipelajari dan rumit dalam berinvestasi membuat pasar modal jarang dilirik oleh investor konvensional. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kesadaran berinvestasi di pasar modal kepada masyarakat umum, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerjasama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan pelaku pasar modal akan menyelenggarakan kegiatan edukasi dan inklusi keuangan di bidang pasar modal.
Beberapa alasan yang mungkin bisa teman-teman berani ambil untung dari investasi di pasar modal :
1. Investasi di Pasar Modal mengimbangi Kenaikan Inflasi
Tiap tahun inflasi di Indonesia semakin meingkat. Kenaikan inflasi ini akan berdampak terhadap harga barang. Besaran kenaikan pendapatan tidak seimbang dengan peningkatan inflasi. Ini lah peran penting untuk melakukan investasi dan return yang diberikan oleh berinvestasi di pasar modal secara rata-rata mampu singi tingkat inflasi.
2. Menawarkan Passive Income
Dalam pengetahuan intrumen pasar modal seperti saham juga menawarkan yang Namanya passive income yaitu pendapatan yang didapatkan seseorang tanpa perlu bekerja. Dengan tekun mencari saham yang sangat menjanjikan akan menempatkan dana tersebut ke keuntungan dari peningkatan harga saham (capital gain) dan pembagian dividen.
3. Praktis,Mudah dan Simpel
Berinvestasi di pasar modal sesungguhnya praktis dan bisa dilakukan semua orang, termasuk bagi pemula sekalipun. Sikapi hanya perlu membuka rekening sekuritas dan memasukkan modal sesuai yang kalian mau. Hampir semua perusahaan sekuritas menawarkan jasa pialang yang bertugas memantau nilai saham dan menginvestasikan uang kalian.
4. Potensi berkembang di Masa Depan
Meskipun harga instrumen investasi di pasar modal berubah-ubah, saham yang bagus mempunyai nilai yang terus melonjak. Paling rendah return rata-rata saham setiap tahunnya sekitar 12%. Dengan memilih saham yang tepat dan terus berinvestasi selama lebih dari 5 tahun, return yang didapat akan lebih terasa dibandingkan dengan berinvestasi di instrumen lain.
IHSG adalah indeks saham yang terdiri dari gabungan saham-saham unggulan dari berbagai sektor dan merupakan barometer kinerja pasar saham di Indonesia. Tren IHSG yang mengalami peningkatan selama periode tersebut menunjukkan bahwa berinvestasi dalam jangka panjang di pasar modal akan memberikan keuntungan di kemudian hari.
5. Tidak perlu Modal Besar
Berbeda dengan investasi tanah dan emas yang membutuhkan modal yang gak sedikit, investasi di pasar modal tidak memerlukan modal yang besar. Bahkan, saat ini dengan uang Rp100 ribu saja kalian sudah bisa berinvestasi saham di pasar modal loh.
6. Membantu Perekonomian Indonesia
Ratusan perusahaan dalam negeri milik swasta maupun milik negara di berbagai sektor terdaftar resmi di Bursa Efek Indonesia. Jadi, boleh dibilang dengan berinvestasi di pasar modal memungkinkan kita berkontribusi terhadap pembangunan perekonomian Indonesia. Modal yang kalian berikan akan membantu perusahaan tercatat dapat meningkatkan aktivitas bisnis mereka. Sebagai imbal baliknya, kalian akan memperoleh keuntungan dari pembagian hasil keuntungan yang perusahaan dapatkan.
Nah, gimana? Apakah kalian tertarik untuk berinvestasi di pasar modal? Jaman sekarang banyak kaum muda yang berani untuk berinvestasi nih baik dengan menggunakan kecil sampai besar sekalipun. Berinvestasi dengan cerdas dapat memberikan keuntungan diri sendiri dan memiliki passive income yang menarik!