

Rumkit Tk II Putri Hijau Medan yang telah berusia lebih dari setengah abad merupakan Rumah sakit kebanggan bagi warga TNI. Selain sebagai pusat pelayanan kesehatan anggota TNI, PNS TNI beserta keluarganya Rumkit Tk II Putri Hijau Medan juga memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat umum. Dalam perjalanannya sejak berdiri tahun 1950 dengan kondisi yang serba kurang Rumkit Tk II Putri Hijau Medan sudah memegang peranan yang sangat penting dalam memberikan dukungan kesehatan baik dalam tugas operasi , pendidikan dan latihan , maupun meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.
Sampai saat sekarang ini Rumkit Tk II Putri Hijau Medan telah dipimpin oleh 28 Kepala Rumah Sakit, tiga tahun berjalan Rumkit Tk II Putri Hijau Medan telah mengirimkan personilnya untuk mendukung operasi DI/TII (1953), tahun berikutnya sebagai Team Kesehatan PON III (1954) , dukungan kesehatan pada operasi PRRI (1957), Team Kesehatan Pekan Olah raga Mahasiswa (1960 ), sebagai Duta Perdamaian PBB dengan turut serta dalam Kontingen Garuda III ke Kongo (1963), Operasi PGRS/Paraku Kalbar (1973), Operasi Timor Timur (1976-1998) dan operasi Militer di DI Aceh serta penanganan korban Gempa Bumi & Tsunami Aceh – Nias.Tugas dan tanggung jawab kepada bangsa dan negara tidak akan pernah putus, pembinaan personil dan pengembangan fasilitas terus diupayakan.
Latar Belakang Pembentukan
Setelah masa kemerdekaan Tahun 1945 banyak anggota tentara maupun keluarganya yang mengalami sakit dan berdomisili di Medan memanfaatkan fasilitas kesehatan rumah sakit swasta yang ada disekitar medan. Karena rumah sakit tentara satu-satunya yang ada di Sumatera Utara hanya ada di Pematang Siantar ( merupakan peninggalan tentara Belanda ) sementara jumlah anggota yang memanfaatkan fasilitas kesehatan ini terus bertambah dari hari kehari, untuk itu para pejuang kemerdekaan maupun dokter tentara yang ada di Medan berpikir perlu adanya fasilitas kesehatan ( Rumah sakit ) khusus tentara di Kota Medan ini.