image
Today24 hours open
  • Senin24 hours open
  • Selasa24 hours open
  • Rabu24 hours open
  • Kamis24 hours open
  • Jumat24 hours open
  • Sabtu24 hours open
  • Minggu24 hours open
Expand
building Own or work here? Claim Now! Claim Now!

Wisata gunung pegat pasti sudah tidak asing lagi bagi beberapa khalayak masyarakat terutama di Lamongan. Karena sejarah dan mitosnya yang unik menjadikan tempat wisata ini dikenal. Jika kalian melakukan perjalanan dari arah Babat menuju Jombang dan sebaliknya pasti akan melewati gunung pegat ini. Cerita yang beredar turun-temurun pemberian nama gunung pegat sudah ada sejak kolonial Belanda berkuasa di wilayah ini. Untuk melancarkan arus ekonomi pemerintah kolonial, mereka melaksanakan tahap pembangunan jalan yang menjadi titik perdagangan yaitu Babat-Jombang. Selain itu, konon pemerintah kolonial juga membangun lintasan kereta api di area tersebut. Namun karena adanya gunung kapur yang menghalangi jalan, sehingga kolonial terpaksa harus membelah gunung tersebut. Sehingga masyarakat disekitar wilayah ini di paksa untuk kerja rodi/kerja paksa untuk membelah gunung kapur tanpa digaji bahkan tanpa diberi makan minum. Dari adanya kerja rodi tersebut menjadikan banyak korban yang meninggal karena kelelahan dan kelaparan.

Berawal dari situlah warga yang menjadi pelaku kerja paksa dengan perasaan emosi dan penuh keterpaksaan ini mengucapkan sumpah “Bahwa siapapun yang melewati gunung ini, maka tidak akan menemukan kebahagiaan jika sudah berkeluarga, dan bagi yang belum berkeluarga niscaya keluarga tersebut tidaklah menjadi keluarga yang bahagia dan dihinggapi kesulitan hidup terutama dalam hal perpisahan atau pegat. Sampai saat ini mitos tersebut masih menjadi kepercayaan warga sekitar, bahkan ada beberapa yang percaya bahwa ketika ada pasangan yang akan menikah dan melewati gunung ini harus membuang ayam hidup disekitaran gunung.

Terlepas dari cerita dan mitos yang ada, gunung pegat memiliki beberapa spot foto yang unik, terdapat juga beberapa ukiran berbentuk ular besar di batu kapur. Selain itu juga terdapat tempat makan disekitaran gunung pegat dengan menu utamanya adalah nasi jagung. Jadi bisa dibayangkan betapa asiknya menikmati nasi jagung di pagi hari dengan pemandangan dinding batu kapur yang kokoh dan pastinya free alias gratis tidak dipungut biaya.

Rate us and Write a Review

Your Rating for this listing

angry
crying
sleeping
smily
cool
Browse

Your review is recommended to be at least 140 characters long

image

image